Aku dan Film
Aih, lagi-lagi
tulisan ini temanya curcol :p.
Kali ini tema yang
saya bahas adalah tentang kegiatan yang sangat sangat saya suka yaitu film.
Untuk urusan nonton jangan diragukan lagi, kalau kalian mengajak saya nonton di
bioskop, jika saya ada waktu dan punya uang lebih pasti saya langsung
mengatakan ‘saya ikut!’
Tapi, eits, tunggu
dulu, saya juga pilih-pilih film dulu kalau menonton. Saya nggak terlalu kuat
nonton film gore akut kayak Final Destination sama Saw. Lalu untuk film horror juga jangan harap saya ikut kalau
ada yang ngajak, jujur saja, saya orangnya kagetan hehehe. Kemudian romance yang pure romance, saya juga nggak suka soalnya pasti bikin saya
ngantuk. (Satu-satunya film romance yang
saya suka itu cuma TITANIC).
Kalau dikatakan
saya ini penggemar film sejati, sepertinya itu agak berlebihan, karena saya
selalu kelewat nonton film-film yang sedang update,
yep saya nggak terlalu update juga
untuk masalah film. Yang saya tahu hanyalah film-film yang layak ditonton saja di
tahun yang sedang berlangsung hehehe.
Tadinya saya juga
nggak terlalu tertarik sama bikin film, tapi gara-gara dosen saya yang luar
biasa (He’s great lecture :3), Pak Iman, menugaskan kepada kelas saya untuk
membuat film saya jadi menyukainya. Lalu belajar lagi mata kuliah Teknik
Penyutradaraan, di mana saya diajari proses pembuatan film dari Pra Produksi, Produksi,
dan Pasca Produksi. Ribet banget, tapi jujur saja saya sangat menikmatinya :D.
Walaupun hasil eksekusi masih jelek pisan hehehe. Di proyek film saya yang baru
selesai beberapa bulan lalu saya jadi belajar, kalau untuk membuat film itu
butuh kesabaran ekstra dan niat yang kuat, dan nggak hanya membutuhkan
orang-orang yang kompeten di dalamnya, tapi mereka juga harus solid, kalau
nggak solid ya sudah, sudah dipastikan proyeknya bakal gagal total ^^a.
Belajar teknik
penyutradaraan membuat saya menilai suatu film nggak hanya dari segi ceritanya
aja, tapi dari teknik pengambilan gambar, scriptnya, editingnya, lightingnya,
artististiknya, efek-efeknya yang dipakai. Saya selalu terkagum-kagum dengan
film yang memakai sudut pandang nggak terduga untuk filmnya, misalnya yang
diambil dari bayangan mata seseorang, aih itu mantap sekali lah pokoknya
hehehe.
Tadinya juga saya nggak
terlalu tertarik sama yang namanya Film Indonesia karena tertutup sama kesan
genre humor, horror, dan sexnya yang kental beberapa tahun lalu. Namun akhirnya
saya bersyukur Indonesia memiliki sutradara-sutradara yang kompeten seperti,
Mas Riri Riza (Sutradara Petualangan Sherina, Laskar Pelangi, Sang Pemimpi), Bang
Joko Anwar (Sutradara Janji Joni), Teh Nia Dinata (Sutradara Arisan, Perempuan
Punya Cerita), Mas Gareth Evans (Merantau, The Raid), Mas Rudi Soedjarwo (Ada
Apa Dengan Cinta?, Mengejar Matahari), Pak Garin Nugroho (Mata tertutup, Opera
Jawa), Mas Putramatuta (Sutradara Catatan Harian Si Boy) dan sebagainya (banyak
sekali sutradara professional kita sampai saya nggak inget >.<).
Nah, akhir-akhir
saya sering datang ke acara pemutaran film. Ada yang film indie, ada yang film
asli bioskop Indonesia. Tapi sungguh, di luar sana banyak film Indonesia yang bagus
yang terjegal Lembaga Sensor Film atau terjegal oleh suatu kelompok karena
dianggap menyalahi syari’at (yeah, you
know who lah ya :D). Mereka banyak berprestasi di dunia Internasional,
salah satunya itu Film “Lovely Man” yang diperankan sama Mas Donny Damara.
Bercerita tentang seorang anak perempuan yang mencari ayah kandungnya, ketika bertemu
iya tak menyangkan kalau bapaknya itu banci, tapi naluri seorang anaknya begitu
kuat sehingga ia terus mengikuti kemana ayahnya pergi, nggak peduli rupa dan
sikap ayahnya itu bagaimana.
Lovely Man by Teddy Soeriaatmadja |
Dari film
tersebut, Mas Donny Damara mengalahkan aktor Andy Lau lho di Asian Film Award dengan menyabet
penghargaan sebagai The Best Actor
(Congratulation Mas Donny :D). Saya benar-benar menunggu film ini dapat
diputar di Indonesia.
Oh ya, gara-gara
mulai cinta sama film, saya pun jadi keranjingan ikutan talkshow film, promosi
film, dsb hehe. Saya masuk jadi anggota Forum
Komunitas Film Bandung, dan well,
banyak banget memiliki kesempatan untuk nonton premiere film gratis,
tapi tiketnya nggak pernah saya ambil karena saya adalah anggota pasif, jadinya
nggak enak hati heuhehe. Hanya saja kalau ada open public untuk sebuah promosi film, pasti saya langsung comot
hehe. Salah satunya waktu screening film
‘Sang Penari’ di Ciwalk XXI ini. Dapat kesempatan foto bareng sama pemainnya
:3.
With Mbak Prisia Nasution |
With Mas Teuku Rifnu Wikana |
Kemarin juga waktu
di GEEKFEST, saya datang ke talkshow film terbarunya Mas Joko Anwar (Sutradara
Janji Joni), judulnya Modus Anomali. Ayo nonton filmnya di bioskop 26 April 2012 ini :D.
Add caption |
With Mas Joko Anwar |
Terus yang ini
sama Kak Sunny Soon, pemeran Cina dalam
film Cin(T)a, yang skenarionya mantap itu >.<
With Kak Sunny Soon :3 |
Aih, saya jadi
keranjingan begini sama film.
Sedang mencari passion di dunia film, mudah-mudahan
saya bisa menemukannya. Beruntung memiliki banyak teman yang punya hobi sama,
jadi kita sering bertukar pikiran hehehehe.
Dan yang terakhir,
saya mengharapkan masa depan perfilman Indonesia yang semakin cerah.
Maju terus
Perfilman Indonesia \^^/
Tags:
Film
2 komentar
itu film lovely man akhirnya ditayangin di mana? bagus kayanya, mau nonton juga dong.
ReplyDeletengeblog dapet android, ikutan yuk!
coba cek www.21cineplex.com buat cr kota dan jadwal tayangnya :)
ReplyDelete