[Review Film] The Butterfly Effect


             Assalammu’alaikum, Guys.

            Saya kembali nulis review film. Kali ini genre-nya thriller berbau sci-fi. Film ini tayang pas tahun 2004. Saya tahu film ini dari buku pskilogi abnormal yang saya baca beberapa waktu lalu.
            Okay ini informasi singkat tentang The Butterfly Effect:
            Ratimg IMDB: 7,7
            Sutradara: Eric Bress, J. Mackye Gruber
            Pemain : Ashton Kutcher, Amy Smart, Melora Walters
santabanta.com
            Film ini mengisahkan tentang seorang anak bernama Evan yang sering mengalami hilang kesadaran sementara dalam beberapa kejadian. Misalnya, Evan tidak ingat kenapa ia menggambar seorang pria yang membunuh dua orang pria, dan membuat seisi kelas termasuk gurunya takut padanya. Evan tidak ingat kenapa ia menggenggam sebuah pisau dan ibunya kaget setengah mati saat melihatnya. Evan juga tidak ingat apa yang terjadi setelah ia dan teman-temannya menyimpan sebuah dinamit pada rumah wanita yang memiliki bayi. Evan tidak ingat mengapa ayahnya mencekiknya saat ia mengunjunginya yang sedang dirawat di rumah sakit jiwa.
            Akhirnya karena terjadi masalah terus, ibu Evan pun memutuskan pindah rumah dan membawa Evan bersamanya. Evan pun sedih karena harus berpisah sama gadis yang disukainya, Kelly.
            Evan bisa hidup sampai ke jenjang kuliah, tanpa mengalami kehilangan kesadaran lagi. Namun saat ia membaca buku hariannya, ia tiba-tiba terlempar ke masa lalu sesuai dengan kejadian yang ditulis di buku harian itu. Sedikit demi sedikit Evan jadi tahu apa yang terjadi saat ia mengalami hilang kesadaran waktu dulu.
            Namun ternyata tidak hanya itu. Evan yang dapat kembali ke masa lalu juga dapat mengubah masa depan. Maka dari itu ia pun berulang kali membaca buku hariannya pada bagian-bagian yang ia rasa perlu diubah. Sayangnya meski ia dapat mengubah masa lalu, ia tidak bisa mencegah terjadinya hal buruk yang mengintainya juga. Ia berkali-kali gagal mengubah masa lalunya ke arah yang lebih baik. Salah satunya akhirnya ia tahu bahwa wanita dan bayi yang rumahnya ia simpan dinamit telah tewas, Evan pun ingin mengubahnya. Saat si wanita akan membuka kotak surat yang disimpan dinamit di dalamnya, Evan pun menyelamatkannya. Namun setelahnya Evan malah kehilangan tangan. Ia juga tidak menyangka jika gadis yang disukainya, Kelly, malah pacaran dengan temannya sendiri, yang bernama Lenny.
            Evan pun sadar ia memang bisa mengubah masa lalu, namun tidak sepenuhnya masa depan terjadi sesuai dengan keinginannya. Ia memang punya satu misi, yaitu bisa bersama terus dengan Kelly. Akhirnya Evan pun memutuskan hal yang berat, tapi harus ia lakukan agar dunianya tidak berubah jadi kacau.
            Film ini punya plot yang loncat-loncat, tapi tidak akan membuat penonton pusing karena saling berkesinambungan satu sama lain. Ceritanya agak 'ajaib', tapi disitulah yang menarik. Endingnya cukup lumayan mengejutkan, ternyata Evan bisa bersikap dewasa juga. Film ini mengajarkan pada kita meski kita sudah berusaha, tapi kadang kita juga harus menerima bahwa kenyataan tidak melulu berpihak pada kita.

Share:

0 komentar