Review Bintang dan Cahayanya dari Annisa Widi Astuty
Sumber : https://nibasami.wordpress.com/2015/01/30/review-novel-bintang-dan-cahayanya-karya-pretty-wuisan/
Judul : Bintang dan Cahayanya
Penulis : Pretty Wuisan
Penerbit : Elex Media
ID: 188142601
ISBN: 9786020254746
Format Cover: Soft
Cover
Editor: Pradita Seti
Rahayu
Kategorisasi: NOVEL
> FIKSI > LOKAL
Ukuran: 12.5 X 19.5
Harga: Rp. 59,800
Est. Terbit:
17-Dec-2014
Tebal: 344 Hlm
Pengguna: Mahasiswa
SPT Design Cover: Hadi
Apa yang paling kau takuti di dunia ini?
Mimpi buruk bernama kesendirian…
Pe-review : Annisa Widi Astuty
Alina – Alin –
adalah seorang gadis SMA yang memiliki seorang adik bernama Astera –
Aster. Alina tinggal di rumah bersama Aster dan Bundanya sementara Ayahnya
jarang sekali pulang karena pekerjaan Ayahnya adalah seorang pelaut.
Alin diputus oleh sang
pacar setelah sang pacar – Yovie – mengetahui kondisi Aster yang ternyata
menderita gangguanspektrum autisme. Sejak diputus oleh
Yovie, hidup Alin bagaikan remuk redam. Ia tidak menyangka hanya karena Yovie
tahu kondisi Aster, Yovie jadi tidak sudi meneruskan hubungan dengannya.
Semenjak itu, Alin
memutuskan untuk sangat berhati-hati dalam urusan cinta terutama pada seorang
cowok. Sampai-sampai ada cowok bernama Mikael yang mati-matian mengejar cinta
Alin namun Alin berusaha menjauhi cowok itu. Mikael adalah sosok yang baik. Ia
memiliki dua muka yang benar-benar kontras. Bukan, bukan dua muka munafik
melainkan dua muka saat ia bisa sangat konyol dan saat ia bisa serius karena
Mikael adalah Ketua OSIS SMA Manunggal.
Alin selalu berusaha
untuk menutupi keberadaan Aster adiknya. Ia tidak ingin banyak orang tahu. Ia
hanya ingin orang di luar sana tahu bahwa ia memiliki seorang adik perempuan.
Tahu itu saja sudah cukup, tidak perlu tahu bahwa Aster ‘berbeda’. Sebuah
perbedaan yang seringkali membuat Alin kesal karena tidak semua orang bisa
menerima perbedaan Aster, termasuk Yovie.
Sekeras apapun
perjuangan Alin menutupi keberadaan Aster dan kondisi Aster yang sebenarnya,
cepat atau lambat tentu saja kenyataan itu tak dapat ditutup-tutupi lagi.
Sampai suatu ketika, Alin bersedia menerima Mikael dan segalanya berubah
menjadi lebih baik. Alin segera mengubah cara pandangnya ingin mengikuti jejak
Mikael yang ternyata hidupnya tidak semanis kelihatannya. Mikael memiliki masa
kelam yang tidak kalah pahit dari yang Alin alami sekarang.
Saya sangat salut sama
Kak Pretty Wuisan atas apa yang dia tulis. Tulisannya mengalir seperti air.
Banyak sekali pelajaran yang dapat saya petik. Kak Pretty menyampaikan kisah
hidup Alin dengan cara yang simpel dan tidak terkesan menggurui. Sering kali
air mata saya sulit untuk saya bendung ketika membaca barisan kalimat yang Kak
Pretty rangkai menjadi paragraf yang indah. Kak Pretty menggambarkan segala
suasana dengan sangat hidup sehingga saya dengan mudah dapat menghidupkan
tokoh-tokoh ke dalam otak saya.
Novel Bintang dan
Cahayanya ini sangat inspiratif. Mengajarkan kepada saya bahwa cerita cinta itu
tidak melulu harus soal cinta cengeng yang tak mengandung makna apa-apa. Novel
ini adalah novel yang mengusung cerita tentang keluarga dan dibumbui percintaan
remaja yang begitu manis. Porsi yang saya rasa cukup sehingga romance-nya menjadi tidak
lebay. Tidak melulu cinta segitiga, cinta seorang yang perfect terhadap orang cupu,
cinta diam-diam, dan cerita cinta mainstream lainnya. Bintang dan Cahanyanya
ini benar-benar inovasi baru.
Hal lain yang sangat
kental dalam karya Kak Pretty yang satu ini adalah pengetahuan tentang anime.
Yeah saya tahu bahwa Kak Pretty penggemar anime dan Kak Pretty memanfaatkan
anime itu sebagai inspirasinya juga. Mohon maaf saya bukan penggemar anime, hanya
sekadar suka tapi bukan yang seperti Kak Pretty sehingga saya sebenarnya tidak
tahu dengan anime yang sering diungkit dalam novel ini, hehe (read: Flame
Alchemist).
Di dalam novel ini ada banyakquotes tapi yang saya ‘agak’
sayangkan quotes itu sering kali bersumber dari anime Flame
Alchemist itu tadi. Padahal saya yakin Kak Pretty Wuisan bisa buat quote sendiri bahkan lebih
bagus dari quote – quote yang ada di Flame
Alchemist.
“ Dan
ketidaksempurnaan itulah yang membuat lo kelihatan ganteng!” seru Alin tanpa
ragu.
Membuat
mata Mikael terbelalak. Lagi-lagi Roy Mustang’s quote, si Flame Alchemist yang
Alin ambil. – Bintang dan
Cahayanya (Page: 108, Chapter: Bakpao)
Over all,
saya suka novel ini. Cocok sekali untuk remaja dalam rangka membangun mental
baja. Recommendedbanget, deh! Kalau kata saya mah, Kak Pretty-jjang!
Well done! Awesome!
0 komentar