Temple Grandin Movie's Poster |
Keterangan:
Judul : Temple Grandin
Durasi : 107 menit
IMDB rating : 8,4
Director : Mick Jackson
Writers : Temple Grandin, Margaret Scariano
Nonton film ini sebenarnya lumayan
udah lama, pas tahun 2012. Saya nonton dengan tujuan untuk memancing ide saya
pas nulis draft pertama Bintang dan Cahayanya. Film ini diangkat dari kisah
hidup seorang professor bernama Temple Grandin yang mengidap autis sejak lahir.
Film ini menceritakan perjuangan Temple Grandin dalam kehidupannya dengan autis
yang ia miliki.
Ayah dan Ibu Temple adalah dua orang
jenius yang lulus dari Universitas Harvard. Mereka punya tiga atau empat orang
anak (saya agak lupa sama yang ini), dan Temple adalah anak bungsu. Ibunya syok
berat pada saat tahu Temple mengidap autis, padahal semua kakaknya
normal-normal saja. Ia bertanya pada dokter dengan hati kusut mengapa terjadi
demikian, dan dokter tersebut tidak bisa menjawab dengan alasan pasti karena
memang penyebab autis sendiri yang masih misteri hingga saat ini. Saya memang
pernah membaca suatu artikel yang menyebutkan jika sepasang suami istri memilik
otak jenius di atas rata-rata besar kemungkinan salah satu anaknya bakal
mengidap autis.
Akhirnya Ibu Temple pun berjuang
keras agar Temple bisa hidup seperti anak normal lainnya. Salah satunya
memasukkannya ke sekolah biasa (bukan ke sekolah khusus). Sayangnya di sekolah
tersebut Temple sering kena masalah. Biang keroknya itu teman-temannya yang
suka ngolok-ngolok dia. Temple yang memiliki kontrol emosi minim memukul
teman-temannya itu dan ibunya pun langsung di panggil oleh pihak sekolah.
Ibu Temple hampir mau mengeluarkan
Temple dari sekolah karena kejadian di atas tidak terjadi sekali saja. Tapi
salah satu guru Temple mengatakan agar dia tidak melakukannya, dia melihat
potensi Temple yang luar biasa dibandingkan dengan anak-anak normal lainnya.
Spoiler-nya
segitu dulu aja hwehehe, Sekarang saya ingin memberikan pendapat, film ini
INSPIRATIF SEKALI :’D. Temple sangat jenius dibandingkan teman sebayangnya yang
normal. Ending-nya menyentuh. Tidak
percaya Temple bakal berkata seperti itu. Intinya, keberhasilannya menjadi
seorang professor tidak lepas dari jasa ibunya yang tidak pernah menyerah untuk
mendukung dia menuntut ilmu :’).
Tags:
review film
Sekadar Info
1 komentar
Kak, aku lagi cari film asli temple grandin, klo boleh tahu, kakak nontonnya di mana ya ? Makasih sebelumnya ka
ReplyDelete